“Saya sudah melihat begitu banyak keresahan masyarakat kecil, yang bisa saya lakukan hanya menulis dalam bentuk berita agar kondisi masyarakat kecil menjadi perhatian khusus dari pembuat kebijakan,” ucap Irwan.

Jika hanya berjuang sebagai wartawan, tambah IRWAN, hanya berapa masyarakat miskin kota, pekerja dan butuh tertolong. Tapi jika masuk ke sistem dan menjadi salah satu pembuat kebijakan tentu efeknya akan lebih luas lagi.

“Sebagai wartawan yang cukup lama mengikuti perkembangan politik tentu saya melihat hanya partai buruh yang bisa melakukan itu semua,” ucapnya.

Jika bicara perjuangan rakyat kecil, kata IRWAN, dirinya telah lama berjuang. Dimana waktu masih kuliah dirinya beberapa kali harus turun ke jalan melakukan aksi unjuk rasa setiap akan atau ada kebijakan yang merugikan rakyat.

Namun perjuangan sebagai demonstran, menurut IRWAN kurang efektif dirasakan dan hanya janji “Nanti kami Sampaikan” didapatkan dari perwakilan rakyat di DPRD.

Sehingga itu dia memutuskan bergabung dan menjadi wartawan agar perjuangannya membela rakyat kecil lebih efektif.

“Saya melihat fungsi kontrol sebagai wartawan cukup efektif karena bisa menjadi corong perjuangan rakyat dalam perubahan,” ucapnya.

Namun alangkah bagusnya lagi jika ada perwakilan buruh, pekerjaan dan masyarakat miskin kota di legislatif yang menjadi perwakilan mereka sehingga setiap kebijakan politik yang lahir tidak akan merugikan mereka.

“Insyaallah dengan niat yang suci dan tujuan yang jelas, saya akan melanjutkan perjuangan di legislatif jika Allah menghendaki,” tegas alumni Fakultas Hukum Universitas Muslim Indonesia ini. (*)