Makassar, Rakyat News – Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan FKM Unhas menggelar seminar nasional dengan topik politik kesehatan pro orang sehat. Dalam sambutannya, Ketua Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan (AKK) FKM Unhas, Dr. Muhammad Alwi Arifin, M.Kes mengemukakan bahwa seminar ini sangat penting karena politik berkontribusi terhadap kesehatan. Kesalahan proses politik memberi dampak terhadap kesehatan.

Ketua Departemen AKK lebih banyak mengajak para narasumber untuk bersinergi antara kalangan kampus, DPR RI, Kementerian Kesehatan dan pemerintah daerah.

Seminar nasional ini dibuka oleh Dekan FKM Unhas yang diwakili oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan & Alumni FKM Unhas, Prof. Sukri Palutturi, Ph.D. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa politik kesehatan pro orang sehat ini harus riil dalam hal tenaga kesehatan, anggaran, orientasi dan keterlibatan lintas sektor.

“Kami mengapresiasi panitia pelaksana khususnya para mahasiswa S2 AKK yang telah sukses menyelenggarakan kegiatan ini,” katanya.

2 hal penting yang disampaikan oleh Prof. Sukri di tengah-tengah forum seminar tersebut yaitu mendorong lahirnya UU Kesehatan Masyarakat dan menjadi umbrella dari UU Kesehatan. Ide ini bahkan mendapat sambutan hangat dari parlemen untuk lahirnya undang-undang ini dan itu harus dimulai dari FKM Unhas, Selain itu juga perlunya penempatan 1 SKM 1 Desa untuk mengkaderisasi pembangunan kesehatan sampai pada tingkat desa.

Hadir sebagai narasumber adalah Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, H. Syamsul Bahri, M.Sc. Beliau membawakan materi tentang politik anggaran, Sekjen Kementerian Kesehatan RI yang diwakili oleh dr. Frisa Wahyuni Putri, M.Kes membawakan topik mengenai kebijakan dan implementasi Germas di Indonesia. Selain itu juga menghadirkan Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriyani, S.I.P, M.Si dengan membahas mengenai implementasi lokal politik pro orang sehat, juga hadir membawakan materi Prof. Sukri Palutturi, Ph.D yang dianggap sebagai guru besar termuda di FKM Unhas bahkan di Unhas secara keseluruhan. Beliau membahas mengenai kontribusi politik dan outcome kesehatan.