RAKYAT NEWS, MAKASSAR – Di sudut-sudut Sulawesi Selatan, suara mesin konstruksi dan hiruk pikuk pembangunan telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Jalanan yang dulunya penuh lubang dan sulit dilalui kini berubah menjadi jalur penghubung yang menggerakkan perekonomian daerah. Di balik perubahan ini, ada sosok yang tak kenal lelah membangun Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman.

Sejak menjabat sebagai Gubernur Sulsel, Andi Sudirman menjadikan infrastruktur sebagai prioritas utama. Data dari Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Sulsel mencatat, sepanjang 1.500 kilometer jalan provinsi telah mengalami peningkatan kemantapan. Sebagian besar pembangunan ini dilakukan di daerah yang sebelumnya terisolir, membuka akses baru yang menghubungkan berbagai wilayah di Sulsel.

Jalan-jalan yang tadinya hanya menjadi lintasan sepi, kini menjadi urat nadi yang menghubungkan kehidupan. Salah satunya adalah ruas jalan Takkalasi – Bainange – Lawo di Soppeng dan Barru, yang kini menjadi jalur utama bagi masyarakat setempat. Di Tana Toraja, jalan Passobbo – Matangli – Massupu yang dulu sulit dilalui, kini sudah mulus, memudahkan warga mengakses daerah tetangga.

“Pembangunan jalan dan jembatan menjadi program prioritas Bapak Gubernur Andi Sudirman. Meningkatkan akses antarwilayah, sehingga melancarkan arus distribusi barang dan jasa bagi masyarakat,” ujar Astina Abbas, Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Sulsel.

Namun, pembangunan infrastruktur ini bukan hanya soal jalan dan jembatan. Ini adalah kisah tentang bagaimana Andi Sudirman menghubungkan harapan dan kehidupan masyarakat Sulsel. Di Toraja, misalnya, lebih dari Rp 1,1 triliun dialokasikan untuk berbagai proyek pembangunan sejak tahun 2019 hingga 2023. Bukan hanya jalan dan jembatan, tetapi juga untuk pengembangan wisata, bantuan sosial, hingga dukungan bagi para petani.

Bagi Andi Sudirman, Toraja bukan sekadar daerah dalam peta. Ia adalah jantung budaya Sulsel, tempat yang kaya akan tradisi dan sejarah. Oleh karena itu, pengembangan kawasan wisata Lembah Ollon di Tana Toraja menjadi salah satu proyek unggulan. Jalan menuju Ollon yang sebelumnya sulit dilalui, kini telah diperbaiki, memudahkan akses bagi wisatawan. Ribuan pelajar pernah berkemah di Ollon, menikmati keindahan alam yang kini lebih mudah dijangkau.

Tidak hanya itu, Andi Sudirman juga dikenal karena kepeduliannya terhadap semua golongan. Bantuan keuangan untuk pembangunan rumah ibadah, khususnya gereja, di Toraja merupakan salah satu bukti nyata dari komitmennya untuk merangkul semua lapisan masyarakat. Di era kepemimpinannya, sekitar Rp 6 miliar dialokasikan untuk mendukung rumah-rumah ibadah di Tana Toraja dan Toraja Utara.

Sikap inklusif ini juga terlihat dalam respons cepatnya terhadap bencana. Ketika tanah longsor menimpa Makale, Tana Toraja, pada April 2024, Andi Sudirman turun langsung untuk memberikan bantuan kepada para korban. Belasungkawanya bukan hanya kata-kata; ia hadir dengan aksi nyata, mengirimkan bantuan dan santunan kepada para ahli waris korban.

Program-program prioritas di Toraja ini adalah bagian dari tekad Andi Sudirman untuk membangun Sulsel secara merata dan berkeadilan. “Inilah tagline kami, Larampo umpemeloi Toraya, yang artinya datang membangun Toraja,” ungkap Andi Sudirman dengan penuh semangat saat meresmikan jalan Provinsi di Toraja pada tahun 2022.

Kini, Andi Sudirman bersiap untuk melanjutkan pengabdiannya. Bersama Fatmawati Rusdi, ia akan maju sebagai Calon Gubernur Sulawesi Selatan periode 2024-2029 dengan dukungan kuat dari berbagai partai politik. Pasangan yang berakronim “Andalan Hati” ini mengantongi 43 kursi di DPRD Sulsel, siap membawa Sulsel ke arah yang lebih maju.

“Kami sama-sama memiliki tujuan untuk kemaslahatan masyarakat Sulsel. Insya Allah, bersama Ibu Fatmawati, kami akan memajukan Sulsel ke depannya,” kata Andi Sudirman, menatap masa depan dengan optimisme yang kuat.

Dengan semangat dan tekad yang tak pernah padam, Andi Sudirman Sulaiman terus melangkah, membangun jalan, jembatan, dan harapan bagi masyarakat Sulawesi Selatan. Dan kisah ini, adalah kisah tentang bagaimana satu orang bisa membuat perbedaan besar di tanah kelahirannya. (*)

YouTube player