Palopo, Rakyat News – Rekapitulasi dukungan independen untuk calon gubernur-wakil gubernur Sulsel, Ichsan Yasin Limpo- Andi Mudzakkar (IYL-Cakka) yang digelar di KPU Palopo, Sabtu (30/12) sore berlangsung tegang.

Dua orang Liasion Officer (LO) dari Rumah Kita Palopo, Isra Rauf Basuri dan Ridwan Fattah sempat adu mulut dengan anggota KPU Palopo, Syamsul Alam dan sejumlah PPK.

Penyebabnya, banyak berkas dukungan IYL-Cakka yang diduga “dibegal” oleh penyelenggara, karena saat proses veirifikasi berlangsung, sebagian LO di larang mendekat.

Ketua Tim Rumah Kita Palopo, Isra mengatakan, pihaknya tidak mempersoalkan angka yang dinyatakan memenuhi syarat. Hanya saja, ada beberapa keganjalan yang ditemukan kenapa sampai tidak memenuhi syarat tergolong banyak.

“Kami merasa dikerjai oleh penyelenggara. Prosesnya yang tidak sesuai dengan aturan dalam PKPU,” katanya. Dia mencontohkan di beberapa kelurahan dalam kota Palopo.

Isra mencontohkan di Kelurahan Benteng. Saat verifikasi data faktual tahap kedua mereka diberikan data untuk calon walikota dan wakil walikota Palopo dari jalur independen. Tentu saja, saat dipanggil satu persatu mereka tidak merasa mendukung pasangan IYL-Cakka.

Hal yang sama juga diungkapkan Ridwan Fattah. Dia mengungkap di Kelurahan Boting, ada 170 dukungan IYL – Cakka yang disebut penyelenggara tidak ditemui.

Padahal dari pengakuan warga, mereka tidak pernah meninggalkan rumah. ” Dan banyak kejanggalan lainnya yang kami temukan. Memang ada upaya secara Terstruktur, Sistematis dan Masif (TSM) untuk menjegal dukungan masyarakat kepada pasangan IYL-Cakka,” katanya.

Bukan saja pasangan IYL-Cakka yang merasa dikerjai. LO dari pasangan independen walikota-wakil walikota Palopo, Buya Andi Iksan- Andi Togellangi, juga merasakan hal yang sama.

LO Buya- Togellangi, Habibi juga mengungkap di lapangan banyak PPS yang tidak bekerja secara maksimal. Dia mengungkapkan di rumahnya sendiri ada tujuh orang yang menyerahkan dukungan ke Buya-Togellangi.

YouTube player