Jubir Andalan Hati Soal Dugaan Hoaks Survei LSI Unggulkan DIA: Stop Bodohi Masyarakat
RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Seiring dengan mendekati tahapan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan tahun 2024, informasi yang tidak benar diduga semakin banyak beredar.
Salah satu hoaks terbaru terkait hasil survei elektabilitas calon gubernur dan wakil gubernur (paslon) di Sulsel yang dirilis oleh Citra Publik Indonesia (CPI) dan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA.
Informasi palsu tersebut menyatakan bahwa Paslon nomor urut 01, Danny Pomanto-Azhar Arsyad (DIA), unggul dengan persentase 49,2 persen dari Paslon nomor urut 02, Andi Sudirman Sulaiman (Andalan Hati) yang hanya mendapatkan 48,7 persen.
Namun, hasil sebenarnya dari survei elektabilitas Paslon yang dilakukan oleh CPI LSI Denny JA menunjukkan bahwa Andalan Hati unggul jauh dengan persentase 61,4 persen dibandingkan dengan DIA yang hanya memiliki 12,9 persen.
Menyikapi hal ini, Juru Bicara Andalan Hati, Muhammad Ramli Rahim (MRR), meminta agar pihak-pihak yang tidak dapat menerima keunggulan Andalan Hati untuk menghentikan penyebaran hoaks tersebut.
“Berhentilah menyebarkan hoaks, jangan terus-terusan membodohi masyarakat kita,” kata MRR, Sabtu (23/11/2024).
MRR mengungkapkan kekecewaannya terhadap orang-orang yang tidak dapat menerima fakta bahwa masyarakat sungguh-sungguh menginginkan Andalan Hati untuk kembali memimpin Sulawesi Selatan.
Menurutnya, Andalan Hati adalah pemimpin yang telah membuktikan kinerja nyata dan bukanlah pemimpin yang suka berjanji namun sering melanggar janjinya.
“Jadi sudahlah, masyarakat Sulsel orangnya cerdas-cerdas, jadi terma saja kenyataan bahwa Andalan Hati memang sangat diinginkan masyarakat Sulsel,” tegasnya.
CPI LSI Denny JA juga telah memberikan klarifikasi terkait dengan informasi hoaks yang menguntungkan paslon DIA daripada lawannya, Andalan Hati.
Direktur CPI LSI Denny JA, Hanggoro Doso Pamungkas, menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar karena hasil survei yang sebenarnya telah mereka rilis menunjukkan angka yang sangat berbeda.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan