Makassar, Rakyat News – Keterlibatan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ikut berpolitik praktis jelang Pilwali Makassar tahun ini terus meningkat. Apalagi Pilkada Makassar kali ini diikuti oleh petahana Moh Ramdhan Pomanto.

Panwas Kota Makassar tidak menampik bahwa pihaknya banyak mendapatkan laporan serta bukti keterlibatan ASN Pemkot mengkampanyekan pasangan DIAmi.

Meski tidak melakukan kampanye atau bersosialisasi ke masyarakat. Namun keterlibatan mereka sangat jelas melalui salam dua jari yang identik dipopulerkan calon incumbent.

Ketua Panwas Makassar, Nursani mengatakan, sejauh ini sudah satu pekan terakhir mengundang ASN dari lingkup Pemkot untuk melakukan klarifikasi dugaan keterlibatan politik praktis atau berpihak kepada kandidat tertentu.

Dia mengaku sudah menyiapkan langkah strategis untuk menekan keterlibatan ASN secara terang-terangan mendukung kandidat tertentu.

“Jadi soal adanya oknum ASN yang menggunakan simbol-simbol tertentu, yang dipersepsikan mirip dengan yang digunakan bakal pasangan calon, maka jauh hari kita sudah menghimbau untuk tidak terlalu jauh melakukan hal demikian,” kata Nursani, Jumat (2/2/2018).

Meski sudah diingatkan berkali-kali sejauh ini masih ada saja oknum ASN yang secara terang-terangan memperagakan simbol-sombol Bapaslon Walikota dan Wawali.

Bahkan dia membeberkan sudah melakukan klarifikasi selama satu minggu terakhir.

Untuk hari ini pihaknya mengundang 8 oknum ASN. Kendati demikian dia enggan membeberkan nama-nama ASN yang diduga melakukan pelanggaran.

“Sudah waktunya kita melakukan penindakan. Jadi untuk beberapa hari ini, kami disibukan untuk mengundang mengklarifikasi terhadap beberapa ASN, termasuk hari ini dan besok,” kata dia.

Nursani tidak menampik, bahwa memang banyak oknum ASN yang terlibat dan terang-terangan memberikan dukungan ke pasangan diami.

Olehnya, pihaknya tetap melakukan langkah preventif atau pencegahan.

“Pastinya mereka akan kita adukan ke KASN untuk diberikan sanksi jika dalam prosesnya nanti terbukti ikut berpolitik praktis,” terangnya.