Bawaslu dan Panwas Jangan Takut Awasi Menteri Pertanian
Makassar, Rakyat News – Badan Pengawas Pemilu dan jajarannya diingatkan untuk tidak takut atau ‘pura-pura buta’ terkait munculkan berbagai sorotan tentang dugaan keterlibatan Menteri Pertanian RI, Amran Sulaiman di Pilgub Sulsel.
Selain dugaan politisasi bantuan pemerintah yang disebut-sebut untuk mempermulus adiknya yang maju berpasangan dengan Nurdin Abdullah, juga gerak-geriknya jelang pencoblosan harus diwaspadai.
Apalagi beredar informasi jika Amran “bolak-balik” ke Sulsel selama beberapa bulan terakhir. Termasuk desas-desus kalau jelang pencoblosan, kadang menggunakan kendaraan tertentu yang bukan kendaraan dinas dan mobil pribadinya.
Aktivis Mahasiswa Unismuh Makassar,Muhammad Ilyas mengatakan, jika benar Amran terlibat dalam politik praktis, bahkan menggunakan kewenangannya sebagai pejabat negara atau menggunakan uang negara, maka masyarakat Sulsel harus melakukan pengawasan ketat.
“Kalau misalnya wacana itu demikian. Yah pasti, harus diawasi. Tidak ada alasan untuk tidak diawasi,” kata Muhammad Ilyas, yang juga pemuda asal Bantaeng,Minggu (10/6/2018).
Apalagi jika Amran banyak melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh diluar dari agenda Kementeria Pertanian, maka sangat wajar jika masyarakat Sulsel mengintai langkah kakak pasangan Nurdin Abdullah (NA) ini.
Dia menegaskan, sebagai seorang Menteri, jika Amran tidak ingin mendapat perspektif buruk dari masyarakat, maka kedatangannya di Sulsel tidak boleh terkesan diam-diam. Pasalnya, pekan ini Amran dikabarkan berada di Makassar, meski demikian belum diketahui apa agendanya.
Tidak hanya itu saja, bahkan beredar desas-desus bahwa Amran kerap kali menggonta-ganti kendaraan. Dia kadang sama sekali tidak menggunakan kendaraan pribadi dan kendaraan dinasnya. Walaupun memang, kebenaran soal kabar yang beredar ini belum terkonfirmasi kebenarannya.
Muhammad Ilyas yang dikonfirmasi berkaitan hal itu mengatakan, apapun yang dilakukan seorang menteri diluar dari kebiasaan pada umumnya, apalagi memiliki saudara yang bertarung di Pilgub serta sebelumnya disebut-sebut rentan memanfaatkan jabatan, maka masyarakat Sulsel harus hati-hati dan bertindak.
“Bawaslu jangan tinggal diam. Partisipasi masyarakat juga sangat dibutuhkan. Karena kalau ini benar adanya, bahaya bagi Sulsel,” tandasnya.(*)
Tinggalkan Balasan