Sedangkan yang belum menentukan pilhan kata Herlina, yakni sebesar 45,3 persen. “Hal ini menandakan bahwa nama Rivai Ras tokoh baru yang sudah memulai sosialisasi sejak setahun ini sangat  melekat di memori publik sebagai calon gubernur. Tapi perlu dicatat, undecided voters masih sangat tinggi dan pelaksanaan pilkada masih 8 bulan lagi  sehingga masih sangat mungkin terjadi fluktuasi politik (pergeseran pemilih),” tandasnya.

Lanjutnya, dalam pertanyaan tertutup jika Pilkada Sulawesi Selatan dilaksanakan sekarang, maka jawaban responden yang memilih Rivai Ras juga cukup tinggi yakni (14,4 persen), Agus Arifin Nu’Mang (13,2 persen), Rudi Masse (12,3 persen), Nurdin Abdullah (10,4 persen), Ichsan Yasin Limpo (8,2 persen), Akbar Faisal (7,7 persen) , Nurdin Halid (6,2 persen) dan La Tinro Latunrung (2,2 persen).

”Nama Rivai Ras, Agus Arifin Nu’Mang, Nurdin Abdullah dan Rudi Masse  merupakan kandidat potensial untuk menjadi Gubernur Sulawesi Selatan,” paparnya.

Sementara yang belum menentukan pilihan sekitar 25,4 persen. Secara statistik, perolehan elektabilitas 4 (empat) kandidat tersebut selisih tipis satu sama lain dengan kandidat di bawahnya (masih dalam rentang margin of error).

Ini artinya, katanya lagi, belum ada kandidat yang sangat kuat berpontensi memenangkan  Pilkada Sulawesi Selatan. Dengan demikian, Rivai Ras yang merupakan pendatang baru di dunia perpolitikan sumsel, termasuk paling siap dibanding tokoh-tokoh yang berpotensi maju sebagai bakal calon Gubernur Sulawesi Selatan, seperti Nurdin Abddulah (Bupati Bantaeng), Nurdin Halid (Pengurus DPP Golkar), Ichsan Yasin Limpo (adik kandung Gubernur Syahrul Yasin Limpo dan Mantan  Bupati Gowa), Agus Arifin Nu’mang (wakil Gubernur Petahanan), Rudi Masse (Bupati Sidrap ), Akbar Faisal (DPR RI), La Tinro La Tunrung (Mantan Bupati Enrekang) dan Rivai Ras (Pendiri Unhan ).