RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Pengamat Politik, Pertahanan, dan Keamanan (Polhankam), Arqam Azikin, menyebut Indira Yusuf Ismail, yang disebut akan maju sebagai Calon Wali Kota (Cawalkot) Kota Makassar, tidak memiliki peta geopolitik.

Alasannya, dalam kesehariannya, Indira masih belum memperkenalkan dirinya sebagai tokoh politik. Namun, masih menjalankan tugasnya sebagai Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Makassar.

“Secara peta geopolitk, Indira Yusuf Ismail itu tidak ada karena dia bertugas bukan sebagai petugas partai atau figur politik melainkan sebagai Ketua Tim Penggerak PKK milik Pemkot Makassar,” ujarnya dalam sesi diskusi yang diadakan Komunitas Jurnalis Politik (KJP) di Lapak Kopi Abangda, Makassar, Jumat (28/6/2024).

“Geopolitik yang dia (Indira Yusuf Ismail) gerakkan itu milik Danny Pomanto bukan dari dirinya sendiri bersama timnya,” imbuhnya.

Berdasarkan hasil survei Smart Power Institute, elektabilitas Indira sebesar 9,8% dan popularitasnya mencapai angka 66,7%. Hal itu menunjukkan bahwa dia masuk dalam kandidat yang cukup kuat.

Arqam bilang, jika Indira serius ingin menjadi pemimpin Kota Makassar, ia harus bisa berjalan sendiri tanpa peran sang suami, Mohammad Ramdhan Pomanto yang kini menjadi Wali Kota Makassar.

“Sebaiknya ibu Indira ini harus jalan sendiri bersama tim sukses jika memang serius di Pilwali. Sekarang kan masih ‘nebeng’ dengan agenda Kadis, Sekdis, Camat, Lurah dan PKK Makassar bukan sebagai kandidat,” kata Arqam.

“Kalau ibu Indira masih dikelilingi pegawai ASN tentu masyarakat menilai bahwa dia hanya sebagai Ketua Tim Penggerak PKK,” ucapnya.

 

Penulis: Rendi