RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – CEO PT Duta Politika Indonesia, Dedi Alamsyah mengamati pola politik yang saat ini sedang dijalankan Rusdin Abdullah menuju Pemilihan Wali (Pilwali) Kota Makassar 2024, adalah sebuah gerakan baru.

“Tolong diperhatikan, dia politisi senior dan dia sudah dijanji rekomendasi NasDem. Masa orang lain yang dapat. Kesannya, Rusdin Abdullah kerja untuk NasDem (naikkan survei),” kata Dedi saat agenda diskusi Komunitas Jurnalis Politik (KJP) di Lapak Kopi Abangda, Makassar pada Jumat (12/7/2024).

Dedi menganggap Rusdin sebagai figur yang bisa menjadi pertimbangan bursa kandidat. Ia melihat, sejauh ini hanya politisi dari partai Golkar itu yang menunjukkan keseriusannya di Pilwali Makassar.

“Dia dan timnya sangat kelihatan bergerak di grassroot dan balihonya tersebar di mana-mana. Tentu sangat disayangkan jika NasDem tak memberikan dukungan serius kepada Rusdin Abdullah,” kata Dedi.

Seharusnya, kata Dedi, para partai sudah menentukan kandidat untuk bertarung di Pilwali Kota Makassar yang akan berlangsung November mendatang.

Dedi beralasan bahwa hal itu untuk menjadikan para kandidat mulai fokus bersosialisasi ke masyarakat, dan bukan lagi mencari restu partai di Ibu Kota.

“Yang lain-lain ini sangat miris. Coba cek kandidat, lebih banyak bergerilya di Jakarta daripada sosialisasi di daerah. Seharusnya, bulan-bulan ini sudah tidak berkeliaran di Jakarta tapi fokus sosialisasi, seperti Rusdin Abdullah,” ujarnya.

Dedi menganggap NasDem akan mencatat sejarah buruk jika tidak memberikan rekomendasi ke Rusdin Abdullah.

“Kalau sampai dia tidak dapat rekomendasi, itu akan jadi catatan buruk dalam sejarah politik bagi NasDem,” imbuhnya.

Menurutnya, situasi ini menguntungkan kandidat yang punya tingkat elektabilitas tinggi, khususnya yang akan maju Pilwali Makassar seperti Munafri Arifuddin alias Appi.