Menurutnya, bukan hal mudah untuk merintis bisnis sekaligus bekerja. Tapi, ia belajar banyak hal dan bisa menerapkannya.

“Tantangan pasti banyak karena yang namanya bekerja dan membangun bisnis sendiri. Di dunia kerja pasti ada pasang surutnya. Itu tantangannya. Alhamdulillah saya berhasil meniti karir dari petugas lapangan hingga ke level direksi. Sedangkan di dunia bisnis juga tidak mudah utamanya dalam persaingan usaha,” tegasnya.

Maka dari itu, salah satu program yang dijanjikan dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Makassar ini adalah memberikan modal usaha Rp10 juta untuk setiap unit usaha. Upaya ini sebagai langkah meningkatkan kesejahteraan warga Kota Makassar.

“Kita ingin pemberdayaan ekonomi ini start dari emak-emak, milenial dan gen Z. Program yang kita munculkan Rp10 juta per unit usaha atau per orang harus berkolaborasi dengan program penyiapan pasar oleh pemerintah sehingga modal yang kita siapkan tidak habis begitu saja,” ujar Amri.

Menekan angka pengangguran dan kemiskinan, menjadi alasan Amri bakal mengadakan program tersebut.

“Dengan kuantitas yang kami taksir jumlahnya 10 ribu (UMKM), orientasi akhirnya menekan pengangguran dan angka kemiskinan. Dan yang pasti perekonomian masyarakat bisa terdongkrak. Dengan catatan ini harus tepat sasaran, kita prioritaskan warga yang hidup kurang mampu. Tentu saja untuk menunjang itu dan kita akan back up dengan pelatihan memadai. Ada pendampingan dari pihak yang menguasai pasarnya,” tutup Amri.