“PAD tahun ini naik 1.5 Triliun, tahun depan insyaallah bisa naik 2.1 Triliun,” terang Danny Pomanto.

Dari pengalaman itu, Danny mengajak masyarakat untuk segera bergerak menuju perubahan Sulsel yang lebih baik dari banyaknya masalah yang ditinggalkan Pemprov kepada masyarakat.

“Pilkada ini adalah momen untuk merubah semua nasib kita ke depan.

Yang perlu kita hadapi sekarang dan bahaya adalah politik. Caranya tangani itu, kalau ada orang lain yang kasi uang yah terima saja, tapi tetap pilih nomor 1,” tutur Danny.

Azhar Arsyad kemudian melanjutkan kalau ia bersama Danny sudah punya formulasi terkait kesejahteraan petani di Sulsel. Ia menyebutkan kalau masyarakat Sulsel masih di dominasi dengan masyarakat pertanian.

Tidak stabilnya harga jual dari produk petani menjadi dasar pasangan DIA menghadirkan program tersebut.

“Tidak stabilnya harga yang sering dimainkan oleh oligarki ini menjadikan masyarakat menderita. Jadi pada saat harga produk petani dibeli murah, masyarakat desa menderita. Tapi kalau dikasi beli harga tinggi, masyarakat kota juga menjerit dengan harganya. Nah saya bersama pak Danny telah merumuskan bagaimana di kota tidak menderita dengan tingginya harga, dan masyarakat desa tetap sejahtera dengan hasil pertaniannya,” jelas Azhar di tempat kampanye yang sama.

Seperti yang dilakukan Danny, Azhar kemudian mengingatkan kalau pilihan masyarakat di Pilgub ini akan kembali dampaknya ke masyarakat.

“Apakah bapak-ibu menginginkan masyarakat berubah ke lebih baik atau tidak?,” tanya Azhar kepada ratusan warga Pammana.

Dengan serentak ratusan warga menjawab, “Ingin berubah,”, Azhar melanjutkan “Maka pilih DIA nomor urut 1,”.