RAKYAT.NEWS, WAJO – Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto dan Azhar Arsyad (DIA) pertama kali menggelar kampanye bersama sebagai pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Sulsel, Rabu (16/10/2024) malam.

“Selama tiga minggu kampanye terpisah, ini pertama kali kami bersama-sama kampanye,” ucap Danny saat kampanye di Desa Lempa, Kec. Pammana, Kab. Wajo.

Dari pantauan Rakyat.News, sekitar 500-an warga Kecamatan Pammana menyambut meriah saat pasangan DIA tiba di lokasi.

Turut hadir beberapa tokoh politik Wajo seperti Ketua DPC PKB Wajo, Sumardi Arifin bersama Anggota DPRD F-PKB.

“Memang ditakdirkan pak Danny dan pak Azhar kampanye bersama di tempat ini, karena perlu diketahui di Wajo terdapat 32.000 lebih suara PKB,” kata Sumardi di tempat yang sama.

Kemudian Danny melanjutkan, ia mengakui kalau dirinya sudah lelah seharian berpindah-pindah lokasi mulai dari Bone sampai Wajo dari pagi hingga malam hari. Namun saat turun dari mobil, Danny kembali semangat dengan kehadiran ratusan masyarakat menyambut dirinya.

“Saya dari Bone tadi sebenarnya sudah lowbet, tapi saat melihat masyarakat begitu banyaknya, saya kembali semangat,” ujar Danny.

Danny kemudian menggambarkan perjalanannya dari Bone merasakan jalanan yang rusak sampai tiba di Pammana Wajo. Namun, kata Danny, walaupun demikian jalanan yang rusak dilewatinya merupakan cara Danny merasakan bersama penderitaan masyarakat.

“Dari Bone saya berangkat menuju Wajo, betul saya merasakan jalan yang begitu tidak baik, tapi begitulah cara saya sama-sama merasakan penderitaan masyarakat,” lanjut Wali Kota Makassar itu.

Saat menyampaikan visi misinya di hadapan masyarakat Pammana, Danny menjabarkan kesuksesan pengalamannya saat memimpin Kota Daeng.

Ia menerangkan kalau ini, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Makassar dapat meningkat tahun ini hingga 2,1 Triliun.

“PAD tahun ini naik 1.5 Triliun, tahun depan insyaallah bisa naik 2.1 Triliun,” terang Danny Pomanto.

Dari pengalaman itu, Danny mengajak masyarakat untuk segera bergerak menuju perubahan Sulsel yang lebih baik dari banyaknya masalah yang ditinggalkan Pemprov kepada masyarakat.

“Pilkada ini adalah momen untuk merubah semua nasib kita ke depan.

Yang perlu kita hadapi sekarang dan bahaya adalah politik. Caranya tangani itu, kalau ada orang lain yang kasi uang yah terima saja, tapi tetap pilih nomor 1,” tutur Danny.

Azhar Arsyad kemudian melanjutkan kalau ia bersama Danny sudah punya formulasi terkait kesejahteraan petani di Sulsel. Ia menyebutkan kalau masyarakat Sulsel masih di dominasi dengan masyarakat pertanian.

Tidak stabilnya harga jual dari produk petani menjadi dasar pasangan DIA menghadirkan program tersebut.

“Tidak stabilnya harga yang sering dimainkan oleh oligarki ini menjadikan masyarakat menderita. Jadi pada saat harga produk petani dibeli murah, masyarakat desa menderita. Tapi kalau dikasi beli harga tinggi, masyarakat kota juga menjerit dengan harganya. Nah saya bersama pak Danny telah merumuskan bagaimana di kota tidak menderita dengan tingginya harga, dan masyarakat desa tetap sejahtera dengan hasil pertaniannya,” jelas Azhar di tempat kampanye yang sama.

Seperti yang dilakukan Danny, Azhar kemudian mengingatkan kalau pilihan masyarakat di Pilgub ini akan kembali dampaknya ke masyarakat.

“Apakah bapak-ibu menginginkan masyarakat berubah ke lebih baik atau tidak?,” tanya Azhar kepada ratusan warga Pammana.

Dengan serentak ratusan warga menjawab, “Ingin berubah,”, Azhar melanjutkan “Maka pilih DIA nomor urut 1,”.