RAKYAT NEWS, Makassar – Mayjen TNI (Purn) Andi Muhammad Mappanyukki (Panglima Ta’) semakin intens berkomunikasi dengan berbagai kalangan, mulai dari organisasi masyarakat, pemangkut adat, politisi hingga sejumlah figur yang diisukan akan maju pada Pemilihan Gubernur Sulsel 2024 mendatang.

Salah satunya Wali Kota Makassar Moh Ramdhan “Danny” Pomanto. Keduanya semakin sering bertemu dalam berbagai kesempatan. Seperti hadir bersama saat Harlah Emas PPP di Malino baru – baru ini.

Saat di Malino, Danny Pomanto bahkan menyapa secara khusus Panglima Ta’ di hadapan para elit PPP, seperti Plt Ketua Umum PPP Mardiono, Amir Uskara dan lainnya.

“Selamat datang di Malino Bapak Panglima Ta’ yang balihonya ada dimana – mana,” ujar Danny disambut tepuk tangan saat itu.

Kali ini, Panglima Ta’ dan Danny Pomanto terlihat kembali bersama pada perayaan hari ulang tahun Gaukang Karaeng Galesong ke 262 di Balla Lompoa Galesong, Kamis 16 Februari 2023.

Hal kemudian direspon masyarakat sebagai tanda – tanda atau sinyal akan bersatu pada Pilgub 2024 mendatang.

Seperti penuturan Ansar, warga Makassar saat di temui di salah satu cafe. Menurutnya, kedua tokoh ini sama – sama punya kans politik yang kuat.

Tidak menutup kemungkinan keduanya akan bersatu pada perhelatan politik lima tahunan itu.

“Dalam politik semua dinamis, banyak kejutan yang terjadi. Jadi bisa saja keduanya berpaket, entah kosong satu siapa,” ujarnya.

Dimintai pandangan, Pengamat Politik Nurmal Idrus mengatakan, apa yang mereka tunjukkan adalah bagian dari sebuah strategi politik menuju pilgub.

Menurutnya, setiap figur yang akan ikut bertarung dalam kontestasi politik seperti Pilgub, tentu butuh momentum untuk menunjukkan dirinya, seperti dengan tampil di acara seperti itu.

“Jadi apa yang mereka tunjukkan adalah bagian dari perjalanan politik mereka menuju Pilgub Sulsel,” kata Nurmal.

Terpisah, Pengamat Politik Asratillah berpendapat, semua kandidat kepala daerah termasuk gubernur, sedang melakukan penjajakan dalam tiga hal.

Pertama, melakukan penjajakan kepada parpol-parpol yang ada. Bagaimanapun parpol menjadi salah satu faktor penentu jadi tidaknya seorang figur maju dalam pemilihan gubernur Sulsel mendatang.

Penjajakan kedua adalah penjajakan kepada sesama bakal kandidat. Termasuk dalam hal ini adalah antara Danny Pomanto dengan Panglima Ta’.

“Bagaimanapun keduanya memiliki modal elektoral yang cukup bagus maju dalam kontestasi pilgub nanti,” ujarnya.

Secara geopolitik, Danny Pomanto diuntungkan dengan Kota Makassar yang memiliki jumlah pemilih sejuta lebih.

Begitu pula dengan Panglima Ta’ yang notabene eks Pangdam Hasanuddin dan memiliki modal kultural yang cukup bagus, sehingga secara geopolitik keduanya bisa saling melengkapi.

Sedangkan penjajakan ketiga adalah kepada para pemilih. Bagaimanapun pemilihlah yang akan memberikan suara, semua bakal kandidat mesti sudah memulai memperkenalkan dirinya pada khalayak dan meninggalkan kesan positif.

“Dari beberapa riset yang pernah kami lakukan, nama-nama yang mencuat ke permukaan adalah figur seperti Andi Sudirman Sulaiman, Danny Pomanto, Andi Muhammad (Panglima Ta’), Andi Amran Sulaiman, Ilham Arief Sirajuddin, Adnan dan Taufan Pawe,” bebernya. (*)