“Saya sebenarnya sudah stabil hidup di ibukota, tapi hati dan pikiran saya bagaimana pun terpaut dengan kampung halaman, ada semacam panggilan moril sebagai putra daerah,” tutur alumni SMA 6 Makassar ini.

Jejak Aktivis

Andi Hendra palleti bukanlah kader karbitan. Ia bahkan bukan hanya ditempa berorganisasi dan bergelut dalam dunia aktivisme mahasiswa dan kepemudaan sejak lama. Ia juga ditempa dengan kehidupan yang keras baik secara sosial dan ekonomi. Ia terbiasa mendapatkan sesuatu dari hasil kerja keras. Ia melakoni banyak pekerjaan sejak masih berusia bocah. Ia hidup dipasar dan mencari uang dengan pekerjaan apapun asal halal. Tak pernah gengsi dengan pekerjaan yang dilakoninya. Andi Hendra bahkan bisa mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi dari gaji pekerjaannya bukan biaya dari orang tuanya.

Sambil mencari sendiri uang untuk kuliah dan sekaligus untuk makan sehari-hari. Andi Hendra juga tetap aktif dengan dunia organisasi. Ia tercatat sebagai ketua umum HMI komisariat FKM UVRI dan juga Ketua Umum BEM di kampus tersebut.

Jejak kadernya di HMI hingga menjadi fungsionaris di tingkat pengurus besar HMI sejak 2016 hingga 2020 bahkan menyelesaikan kuliah magisternya di Ibukota.

Saat yang sama aktif di Golkar dimulai di organisasi sayap kepemudaan Golkar.

Juga aktif di DPP KNPI. Keterlibatannya dengan Golkar adalah menyambung garis Golkar dari ayah dan omnya. Ayahnya Andi Baso Dawang Karaeng Dawa’ (TNI), dan Ibu bernama Najmah adalah kader Golkar. Sementara seorang saudara ayahnya adalah Ketua Kosgoro pertama di Sultra.

“Karena itu ini waktu saya pulang untuk mengabdikan seluruh potensi yang sudah asup selama ini dengan menempa diri untuk kampung halaman,” pungkas Andi Hendra.