RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Ketua Umum (Ketum) Golkar, Airlangga Hartarto memiliki kebebasan penuh untuk menentukan sikap dan strategi partai dalam pemilihan presiden (pilpres) 2024, termasuk penentuan koalisi, serta nama calon presiden dan wakil presiden. Dukungan itu diberikan oleh ketiga ketua dewan partai, yaitu Ketua Dewan Pembina, Aburizal Bakrie, Ketua Dewan Kehormatan, Akbar Tandjung, dan Ketua Dewan Pakar, Agung Laksono, dalam pertemuan di Plataran Menteng, Jakarta, pada pada Rabu (2/8/2023).

Baca Juga : Camat Tallo Terpilih jadi Ketua PW KKT Jeneponto Periode 2023-2028

Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Lodewijk F Paulus mengatakan hal itu merupakan mandat dari Munas 2019 yang dikuatkan di Rapimnas 2020 juga Rakernas.

“Para ketua dewan menyerahkan keputusan terkait pasangan koalisi atau nama capres-cawapres pada Ketua Umum Airlangga Hartarto. Mereka menegaskan, hal ini merupakan mandat dari Munas 2019 yang dikuatkan pada Rapimnas 2020 serta Rakernas,” katanya.

Pada saat yang sama, para ketua dewan juga kompak menyatakan penolakan tentang wacana musyawarah nasional luar biasa (munaslub) dan menegaskan soliditas mendukung Airlangga.

Menurut Lodewijk, dukungan itu diungkapkan dalam suasana kekeluargaan dan canda tawa.

“Para ketua dewan, Pak Ical (Aburizal Bakrie), Pak Agung, dan Pak Akbar Tandjung menyatakan dukungannya agar Airlangga menyelesaikan periodesasi kepemimpinan Ketum Golkar hingga 2024 dan menolak gagasan munaslub,” lanjutnya.

Selain itu, seluruh pengurus dan kader Golkar diingatkan untuk menjaga soliditas, dan berfokus mempersiapkan kemenangan pemilihan legilastif (pileg) dan pilpres tahun depan.

“Jangan ada lagi konflik internal yang justru kontraproduktif dengan cita-cita Partai Golkar, mengembalikan kemenangan seperti Pemilu 2004,” ujarnya, dilansir cnnindonesia.com.

Baca Juga : Ramdhan Pomanto Kukuhkan Dewan Investasi Kota Makassar