RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Salah satu warga sekitar Pasar Manggis, Imas menceritakan Arshaf Ali ketika menjabat sebagai anggota dewan, Ia kerap menggunakan dana praibadinya untuk memperbaiki 43 rumah warga. Menurutnya, beberapa tahun lalu tempat tinggalnya memang sudah hampir tidak layak huni.

“Rumah saya memang kan genteng atas roboh dan tembok juga,” ceritanya.

Meski waktu itu, dia mengetahui pemerintah akan membuat program untuk memperbaiki rumah tidak layak huni, ia tidak mengetahui alur untuk mengurusnya.

“Ada yang bilang ke saya suruh ke kelurahan biar didata tapi saya gak paham harus kemana,” tuturnya.

Singkat cerita, dengan penuh keyakinan, saat itu Imas memberanikan diri meminta politisi Partai Golongan Karya itu.

“Pak Haji Arshaf Ali habis pulang solat Jumat, saya samperin, terus saya bicara aja dan Pak Arshaf Ali lihat langsung keadaan rumah saya,” ulasnya.

Imas merasa bersimpati kepada Arshaf Ali sebagai wakil rakyat untuk menyetujui renovasi rumah miliknya.

“Pak Haji Ali, Eh langsung nanya Rt dan langsung di ajukan,” ungkapnya.

Ternyata saat itu, kata Imas, yang diperbaiki bukan hanya kediaman Imas, tapi puluhan rumah lainnya. 

Menanggapi itu, Calon Legislatif (Caleg) dapil 7 Jakarta Selatan dari Fraksi Partai Golkar, Arshaf Ali membenarkan dirinya saat menjadi anggota DPRD DKI Jakarta 2014-2019, secara langsung melakukan program perbaikan rumah tidak layak huni.

Alasan utama Arshaf saat itu, sebagai anggota dewan yang tinggal di suatu daerah, ada beberapa keluarga yang menetap di rumah tidak layak huni.

“Saya wakil Rakyat, bisa dibilang tidur saya pakai AC dan nyaman. Sementara rakyat tinggal seperti itu membuat menyentuh hati saya,” ujarnya.

Yang akhirnya, Arshaf Ali menyiasati dengan berkerja sama toko material untuk mengatasi permasalahan rakyat tersebut.

“Saya berhutang dulu buat beli marerialnya, setelah gaji atau honor saya turun baru bayar,” tutupnya.