RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Relawan Bolone Mase tengah mempersiapkan mobilisasi hingga 5.000 orang untuk ikut serta meramaikan kampanye akbar dari pasangan Calon Presiden-Calon Wakil Presiden nomor urut 2, Prabowo-Gibran, yang akan diselenggarakan di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta pada Sabtu, 10 Februari 2024.

Koordinator Relawan Bolone Mase, Kuat Hermawan Santoso, mengungkapkan bahwa mereka sedang berupaya bernegosiasi untuk menambah jumlah relawan yang dapat berpartisipasi dalam kampanye akbar tersebut.

“Kami hanya diizinkan mengirim 5.000 orang ke GBK. Namun, teman-teman dari berbagai daerah melaporkan bahwa kami memiliki potensi menggerakkan sekitar 95.000 orang kader aktif dari Jateng, Jatim, sebagian Jabar, dan Jogja ke Jakarta. Total kader aktif kami mencapai 235.000 orang,” papar Kuat setelah melakukan konsolidasi Relawan Bolone Mase di Kota Solo, Jawa Tengah, pada Rabu, 7 Februari 2024.

Dia menjelaskan bahwa relawan yang akan berpartisipasi dalam acara di GBK akan diberangkatkan dari daerah masing-masing pada Jumat malam, 9 Februari 2024, atau Sabtu dini hari.

“Awalnya, kami hanya akan menggerakkan anggota dari DKI, Bekasi, Banten, tetapi teman-teman di daerah meminta untuk mengirimkan delegasinya ke Jakarta. Kami masih dalam proses negosiasi untuk menambah kuota,” tambahnya.

Selain membahas rencana pengiriman relawan untuk kampanye akbar, dalam konsolidasi tersebut, Kuat menyatakan bahwa mereka juga membahas beberapa persiapan strategis menjelang hari Pemilu 2024. Salah satu langkahnya adalah memberikan instruksi kepada koordinator Relawan Bolone Mase di seluruh wilayah untuk membentuk Satgas Anti-Money Politics dan melibatkan relawan dalam mengawasi proses pemungutan dan penghitungan suara pada hari pemilihan.

“Kami memberikan instruksi kepada seluruh Relawan Bolone Mase untuk membentuk Satgas Anti-Money Politics pada hari tenang dan mengawasi pelaksanaan Pemilu,” terangnya.

Dia menjelaskan bahwa instruksi tersebut diberikan sebagai respons terhadap dugaan kecurangan atau manipulasi dalam pelaksanaan pesta demokrasi tersebut. “Relawan Bolone Mase tidak ingin suara hati nurani rakyat Indonesia dimanipulasi untuk kepentingan kelompok tertentu,” tegasnya.

Melalui instruksi ini, Kuat menekankan bahwa para Relawan Bolone Mase diminta untuk mengawasi seluruh tahapan Pemilu di berbagai tingkatan, terutama saat proses pemungutan dan penghitungan suara.

“Pastikan tidak ada kecurangan dan manipulasi di sini,” tandasnya.

Menanggapi potensi kecurangan dan manipulasi di berbagai daerah, Kuat menyatakan bahwa potensi tersebut dapat terjadi di semua kabupaten/kota. Oleh karena itu, dia menegaskan bahwa saat masa tenang Pemilu, semua personel harus berjaga di pos masing-masing. Seluruh koordinator daerah Relawan Bolone Mase diminta untuk memobilisasi anggota mereka guna mengawasi proses penghitungan suara.

“Pantau dari luar, awasi proses penghitungan suara agar tidak ada kecurangan,” pungkasnya.(***)